My Zodiak


Senin, 30 April 2012

Kamis, 05 April 2012

Pembagian terminal keberangkatan di BANDARA SOEKARNO HATTA JAKARTA

seperti yang telah di ketahui bahwa bandara soekarno-hatta/soetta memiliki terminal-terminal yang berbeda sesuai dengan keberangkatan dan jenis pesawat yang digunakan.
kadang banyak orang yang bingung bertanya "terminal berapa saya harus berangkat" pertanyaan ini banyak terdengar oleh orang yang masih awam..
berikut ini saya kasih sedikit keterangan tentang pembagian-pembagian tempat di bandara soetta


NO
MASKAPAI PENERBANGAN
TERMINAL KEBERANGKATAN
1
LION AIR
TERMINAL  1A
2
WINGS AIR
TERMINAL  1A
3
SRIWIJAYA AIR

TERMINAL  1B

4
BATAVIA AIR
TERMINAL  1C
5
CITILINK
TERMINAL  1C
6
GARUDA
TERMINAL  2F
7
MERPATI
TERMINAL  2F


KETERANGAN : UNTUK KEBERANGKATAN MELALUI BANDARA SOETTA, JAKARTA

semoga bisa membantu dan bermanfaat

Ibu Kota Jakarta yang KEBANJIRAN

Berkaitan dengan banjir, terdapat banyak istilah yang kerapkali digunakan baik dalam komunikasi verbal sehari-hari maupun di media masa. Istilah-istilah itu antara lain penanganan banjir, pengendalian banjir, pencegahan banjir, penanggulangan banjir, mitigasi banjir dan sebagainya.
Dengan mengacu pada Isnugroho (2002), dibedakan  dua istilah yaitu penanggulangan banjir dan pengendalian banjir. Penanggulangan banjir adalah kegiatan yang dilaksanakan selama banjir sedang berlangsung dan sesudah banjir berlalu. Sedangkan pengendalian banjir adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengupayakan agar tidak terjadi banjir.
Berkaitan dengan pengendalian banjir terdapat dua kegiatan pokok. Pertama, kegiatan yang ditujukan untuk mengurangi volume air yang melewati sungai. Kedua, kegiatan yang ditujukan untuk memperbesar daya tampung (kapasitas alur sungai).
Secara umum, setidaknya terdapat dua faktor yang menyebabkan pengendalian banjir selama ini gagal. Pertama, tidak terintegrasinya pendekatan biofisik dan pendekatan institusi dalam berbagai program penanganan banjir. Kedua, meski peran masyarakat dianggap penting, namun dalam implementasinya peran serta masyarakat, secara tidak disadari, kerap masih dianggap sebagai non-faktor.
Karena itu, solusi penanganan banjir ke depan harus mengintegrasikan aspek biofisik dan aspek institusi, dan menempatkan masyarakat sebagai faktor utama dalam proses pengendalian banjir.
Pengertian institusi di sini mengacu pada pengertian yang dikemukakan oleh North (1990) dan Rodgers (1994) dalam Nugroho (2006), dimana institusi diartikan sebagai aturan main, norma-norma, larangan-larangan dalam mengatur dan mengendalikan perilaku dalam masyarakat atau organisasi
Tulisan ini lebih banyak difokuskan pada ikhtiar untuk pengendalian banjir yang ditujukan untuk mengurangi volume air yang melewati sungai melalui aktifitas yang mengintegrasikan pendekatan biofisik dan institusi.
Tiga perspektif.
Melalui pendekatan pengelolaan DAS (daerah aliran sungai), persoalan banjir setidaknya dapat diterangkan dengan tiga perspektif.
Pertama, banjir sebagai fenomena debit puncak (peak discharge). Banjir terjadi karena debit puncak tidak dapat ditampung oleh dimensi sungai / saluran. Jika DAS dipahami sebagai sebuah hamparan wilayah, dimana hujan yang jatuh di hamparan wilayah itu akan menuju ke sungai yang sama, maka debit puncak merupakan akumulasi dari debit run off (limpasan permukaan) yang berasal dari tiap persil lahan di DAS yang bersangkutan.
Keberadaan persil lahan, yang melekat hak kepemilikan (property right) di dalamnya, memperoleh penekanan di sini. Persil lahan dapat berupa persil hutan, persil perkebunan, tanaman pangan, permukiman, industri, lahan basah, semak, dan sebagainya. Kepemilikan dapat berupa pemilikan oleh negara (state property), individu atau badan hukum swasta (private property), dan pemilikan bersama (common property), serta persil-persil yang secara de facto dapat dikategorikan open access.
Dari perspektif ini, maka jika kita ingin mengendalikan banjir, maka setiap warga DAS, yaitu individu atau badan hukum yang menguasai persil lahan di DAS itu, harus ikut serta menurunkan debit limpasan yang keluar dari persil lahannya masing-masing.
Kedua, banjir sebagai akibat meningkatnya koefisien limpasan DAS, yaitu nisbah antara banyaknya air hujan yang menjadi limpasan permukaan dengan banyaknya air hujan yang jatuh di DAS yang bersangkutan. Setiap jenis penggunaan tanah memiliki koefisien limpasan yang berbeda. Koefisien limpasan suatu DAS merupakan rata-rata tertimbang dari koefisien limpasan masing-masing persil lahan. Jadi, jika kita ingin mengendalikan banjir (mengurangi koefisien limpasan DAS), maka setiap warga DAS harus berpartisipasi untuk menurunkan koefisien limpasan pada persil lahannya masing-masing.
Ketiga, banjir sebagai produk dari eksternalitas hidrologi yang negatif. Debit limpasan yang keluar dari setiap persil lahan, yang kemudian menyebabkan banjir, merupakan eksternalitas hidrologi yang negatif dari persil lahan itu. Setiap warga DAS berpotensi menjadi produsen eksternalitas hidrologi yang negatif, dimana biaya eksternalitasnya ditanggung oleh warga di hilir dalam bentuk banjir. Dari perspektif ini, maka banjir dapat dikendalikan jika setiap warga DAS melakukan upaya internalisasi.
Ketiga perspektif tersebut pada dasarnya menerangkan hal yang sama, bahwa untuk mengendalikan banjir di suatu wilayah DAS, maka setiap warga DAS, yaitu individu atau badan hukum yang menguasai persil lahan di wilayah DAS yang bersangkutan, harus melakukan ”sesuatu” yaitu mengadakan atau membangun sistem genangan dan atau sistem resapan di persil lahannya masing-masing.
Setidaknya terdapat dua rumpun teknologi untuk membangun sistem genangan atau sistem resapan di setiap persil. Pertama, rumpun teknologi konservasi tanah dan air. Dan kedua, rumpun teknologi pemanenan air hujan (rain water harvesting). Rumpun teknologi yang terakhir ini terutama dikembangkan di wilayah dengan curah hujan (CH) rendah (dibawah 1000 mm per tahun). Namun dengan berbagai kejadian kekeringan yang cenderung makin panjang akibat perubahan iklim global, teknologi pemanenan air hujan ini tampaknya harus mulai diperkenalkan di DAS yang memiliki CH tahunan yang relatif tinggi sekalipun.
so, buat warga jakarta seperti nya harus bersabar dulu menerima tamu LANGGANAN,semoga gubernur atau pemerintah yang terkait bisa menyelesaikan masalah banjir demi masa depan IBU KOTA JAKARTA.

Kemenangan Barcelona atas Ac Milan di liga Champions

Leg pertama perempat final Liga Champions AC Milan kontra Barcelona tak menghasilkan apa-apa. Dua raksasa Eropa hanya bermain tanpa angka pada laga yang berlangsung di tanah Italia.
Kini giliran Barca yang akan jadi tuan rumah leg kedua. Bertempat di Stadion Camp Nou, Rabu (4/4) dini hari, raksasa Spanyol dan Italia akan kembali memanggungkan para ksatria di atas medan laga.
Andres Iniesta, salah satu ksatria Catalonia menyatakan 90 menit kedua duel Barca-Milan akan sangat mendebarkan. Inilah laga penentuan nasib keduanya untuk melaju ke fase semifinal kompetisi tertinggi antar tim elite Eropa.
"Kami wajib menang, itu adalah realitas yang kami hadapi. Di kandang, di depan para pendukung, kami akan menentukan kualifikasi ke putaran selanjutnya. Kami akan melihat 90 menit yang mendebarkan," kata Iniesta dilansir fcbarcelona.com, Senin (2/4).
Gelandang pilar Barcelona itu berseru agar semua rekan-rekannya tetap menjaga kepercayaan diri saat melawan Milan. Pengalaman buruk di leg pertama sudah seharusnya dijadikan pelajaran berharga.
Iniesta yang mencetak gol ke gawang Athletic Bilbao di laga terakhir Barca di La Liga Spanyol akan menyusun kekuatan besar di lini kedua. Daya serang barisan kedua Barca diprediksi makin besar dengan come back gelandang bernaluri menyerang Cesc Fabregas.
Fabregas dikonfirmasi siap melakoni laga come back setelah sembuh dari cedera. Sebelumnya dia absen pada laga leg pertama. Gabungan kekuatan para ksatria Barca yang terdiri dari Iniesta, Fabregas, Xavi Hernandez, dan Sergio Busquets diprediksi akan membuat Blaugrana bertenaga.
Tidak hanya itu, Blaugrana juga akan menyeimbangkan lini pertahanan dengan menempatkan Busquets sebagai gelandang bertahan. Ini bertujuan mengantisipasi serangan mendadak yang biasa diperagakan Milan.
"Milan akan terlihat mengancam kami dengan melakukan serangan balik cepat. Kami akan waspada mengantisipasi semua pergerakan cepat setelah menekan mereka. Pertandingan sulit menanti kami," ujar Busquets.
Benar saja Busquets mewaspadai daya balik serangan Milan yang biasa mematikan. Apalagi mereka memiliki gelandang bertenaga Kevin-Prince Boateng yang selalu tampil bak dinamit meledak-ledak saat mendapat kesempatan memegang bola.
Gelandang 25 tahun yang bergabung dalam skuad I Rossoneri sejak 2010 lalu itu kini telah menjadi salah satu skuad pemain kunci di lini kedua Milan. Dia tidak hanya pandai mengendalikan lini kedua tapi juga punya kemampuan kuat menekan pertahanan lawan.
Bahkan Boateng mengklaim dirinya punya style permainan yang mirip dengan dua legenda sepakbola dunia Rivaldo dan Pele yang tenar mendunia dengan kehebatannya di era kejayaan keduanya.
"Saya seperti Rivaldo, sebab saya selalu berpikir punya style permainan yang sama dengannya. Saya suka melihat gaya banyak pemain, Pele adalah pahlawan terbesarku karena dia berkulit hitam dan mencetak banyak gol serta meraih kesuksesan besar," kata gelandang asal Ghana ini dilansir situs UEFA.
Boateng bukanlah satu-satunya ksatria Milan yang akan diandalkan di laga ini. Mereka masih memiliki gelandang kenyang pengalaman seperti Clarence Seedorf, Massimo Ambrossini, atau Antonio Nocerino yang sudah bermental baja.
Pada akhirnya panggung agung warga Catalonia akan jadi saksi sejarah buat para ksatria Milan dan Barca beradu kekuatan untuk berjuang ke fase semifinal. Para penikmat bola tentu berharap disuguhi permainan atraktif dan fenomenal.
 Dua penalti Lionel Messi untuk sementara membawa Barcelona unggul 2-1 atas AC Milan pada leg kedua perempat final Liga Champions di Camp Nou, Selasa 3 April 2012 (Rabu dini hari WIB).
Pertandingan berlangsung menarik sejak awal babak pertama. Barcelona, yang membutuhkan kemenangan di leg kedua ini, langsung mengambil inisiatif serangan. Menit kelima, tuan rumah langsung mengancam gawang Milan melalui Messi.
Melalui aksi solo-run, Messi berhasil melewati tiga pemain Milan. Striker internasional Argentina itu langsung melepaskan tendangan kaki kiri dari dalam kotak penalti, yang sayangnya masih tepat ke pelukan kiper Christian Abbiati.
Dua menit kemudian Messi kembali mendapat peluang emas. Usai menerima umpan terobosan Cesc Fabregas, Messi kemudian melepaskan tendangan kaki kanan yang masih melebar.
Messi akhirnya membobol gawang Milan pada menit ke-11 melalui titik putih. Penalti diberikan wasit Bjorn Kuipers setelah Luca Antonini melanggar Messi di kotak penalti.
Asyik menyerang gawang Barcelona justru kebobolan pada menit ke-33. Berawal dari umpan terobosan Zlatan Ibrahimovic, Antonio Nocerino akhirnya dengan leluasa melepas tendangan ke pojok kanan gawang Victor Valdes.
Barcelona nyaris kembali unggul pada menit ke-36 setelah tendangan keras Xavi Hernandez berhasil diblok Abbiati. Azulgrana akhirnya kembali unggul pada menit ke-41 melalui Messi, kembali lewat tendangan penalti. Kali ini penalti diberikan wasit setelah Alessandro Nesta menarik baju Sergio Busquets. Keunggulan 2-1 untuk Barcelona bertahan hingga jeda babak pertama.
Dua penalti Lionel Messi menyingkirkan AC Milan dari babak perempatfinal Liga Champions. Barca mengalahkan AC Milan di Camp Nou 3-1, Selasa 3 April 2012 (Rabu dini hari WIB).
Penalti pertama Messi dalam pertandingan ini dicetak  pada menit 11. Hadiah penalti diberikan wasit Bjorn Kuipers setelah Luca Antonini melanggar Messi di kotak penalti.
Add caption
Setelah itu Milan sempat menyamakan kedudukan lewat gol Antonio Nocerino menit 33. Barca kembali unggul lewat penalti Messi pada menit 41. Kali ini penalti diberikan setelah Alessandro Nesta menarik baju Sergio Busquets.
Barca menyempurnakan kemenangan lewat gol Andres Iniesta menit 53. Skor 3-1 untuk kemenangan Barcelona bertahan hingga laga usai.
Hasil ini membuat Barca melenggang ke semifinal dengan agregat 3-1 setelah leg pertama di San Siro berakhir imbang 0-0. Barcelona akan menghadapi pemenang antara Chelsea melawan Benfica di babak semifinal.